Minggu, 16 Desember 2007
Niwa Nagahide (1535-1585) adalah seorang samurai semasa perang sipil Jepang/ Periode Sengoku yang mengabdi pada daimyo Owari, Oda Nobunaga sejak berumur 15 tahun. Saat itu dia menjadi salah satu kepala staff dan menikah dengan salah seorang kemenakan Nobunaga. Dia banyak terlibat dalam perang-perang Nobunaga termasuk Pertempuran Anegawa (1570), Nagashino (1575), Honganji (1570-1580), Tedorigawa (1577), dan Invasi Iga II (1581) dan diangkat sebagai salah satu administrator Kyoto setelah Nobunaga memasuki kota itu tahun 1568.
Tahun 1571, dia merebut Kastil Sawayama milik klan Azai di Provinsi Omi dan kastil itu pun dianugerahkan padanya. Dia hadir dalam pengepungan Kastil Odani yang merupakan kejatuhan klan Azai tahun 1573. Tahun 1575 dia juga berpartisipasi dalam Pertempuran Nagashino dan penghancuran Echizen. Nobunaga memberinya tugas untuk membangun Kastil Azuchi, atas jasanya ini Provinsi Wakasa diberikan sebagai daerah kekuasaannya. Tahun 1582, sepulang dari penaklukan klan Takeda, Niwa mendapat tugas untuk mendampingi Oda Nobutaka dalam invasi Shikoku dan dengan segera dia bertolak ke Provinsi Settsu untuk memulai persiapannya.
Juni 1582, Akechi Mitsuhide, salah seorang bawahan Nobunaga memberontak dalam peristiwa yang dikenal dengan Insiden Honouji. Nobunaga terbunuh dalam huru-hara ini. Pada saat yang sama Niwa dan pasukannya juga sedang dalam perjalanan ke Kyoto untuk bertemu Nobunaga disana. Dia ragu-ragu menyerang Mitsuhide sendirian, maka dia bergabung dengan pasukan Toyotomi Hideyoshi, bawahan Nobunaga lainnya di Osaka dan kemudian ambil bagian dalam Pertempuran Yamazaki menumpas pemberontakan Mitsuhide. Kemungkin besar Niwa lah yang membakar Kastil Azuchi untuk mencegahnya direbut oleh Mitsuhide.
Pasca kematian Nobunaga, dia mendukung Toyotomi dalam Konfrensi Kiyosu dan mendapatkan Omi sebagai daerah kekuasaannya. Niwa bersikap netral dalam perseteruan antara Toyotomi dengan Shibata Katsuie, namun belakangan dia mendukung Toyotomi. Karena sakit dan tidak bisa mengikuti pertempuran, dia mengirimkan anaknya, Nagashige untuk menghadapi Sassa Narimasa yang pro Shibata.
15 Mei 1585, dia meninggal karena penyakitnya, namun beberapa teori mengatakan dia melakukan bunuh diri karena ketidaksetujuannya pada Hideyoshi yang menggunakan kesempatan selagi menjadi wali bagi pewaris Nobunaga yang masih muda untuk menumpuk kekuasaan bagi dirinya sendiri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar