Kamis, 31 Januari 2008

Chartres
Chartres merupakan nama kota di Perancis. Letaknya di bagian tengah. Tepatnya di region Centre, Perancis. Pada tahun 1999, kota ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 40.361 jiwa dengan memiliki luas wilayah 16,85 km². Kota ini memiliki angka kepadatan penduduk sebanyak 2.395 jiwa/km².

Rabu, 30 Januari 2008

Carcassonne
Carcassonne merupakan salah satu kota di Perancis. Letaknya di bagian selatan. Tepatnya di region Languedoc-Roussillon. Pada tahun 2006, kota ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 46.216 jiwa dengan memiliki luas wilayah 65,08 km². Kota ini memiliki kepadatan penduduk sebanyak 675 jiwa/km².
Beberapa bangunan kuno di Carcassonne ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada 1996.

Selasa, 29 Januari 2008

Kabaena, Bombana
Kabaena adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, Indonesia.


Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara
Kecamatan: Kabaena | Kabaena Timur | Poleang | Poleang Timur | Rarowatu | Rumbia

Senin, 28 Januari 2008

Samanhudi
Kiai Haji Samanhudi (Laweyan, Surakarta, 1868Klaten, 28 Desember 1956) adalah pendiri Sarekat Dagang Islamiyah, sebuah organisasi massa di Indonesia yang awalnya merupakan wadah bagi para pengusaha batik di Surakarta.
Ia dimakamkan di Banaran, Grogol, Sukoharjo.

Sabtu, 26 Januari 2008

Mekarjaya, Banjaran, Bandung
Mekarjaya adalah desa di kecamatan Banjaran, Bandung, Jawa Barat, Indonesia.
Mekarjaya, Banjaran, Bandung

Jumat, 25 Januari 2008

Ubiet
Nya Ina Raseuki (lahir: Jakarta, 24 Mei 1965) atau lebih dikenal dengan nama Ubiet adalah salah satu anggota grup musik Krakatau.

Kamis, 24 Januari 2008



Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifisasi artikel.Trisno Soemardjo Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini.
Trisno Sumardjo, Pluralitas Seni dan Mazhab Bandung
Oleh Aminudin TH Siregar
Dalam pelataran sejarah seni rupa Indonesia, nama Trisno Sumardjo mungkin tidak selegendaris S Sudjojono yang karismatik dan kontroversial. Dia juga bukan pelukis berhasil jika Affandi dijadikan patokannya.
Tidak seperti halnya Sang SS 101 yang sering dikutip penulis seni rupa kita, pikiran-pikiran tokoh kelahiran Surabaya itu jarang mendapat tempat dalam wacana seni lukis Indonesia. Padahal, tidak jarang pemikiran seninya tampak jernih dan tajam, khususnya tatkala dia melihat gejala lahirnya seni lukis modern kita. Dia, misalnya, menulis karakter seni lukis modern Indonesia yang dibidani kelompok Persagi (Persatuan Ahli-ahli Gambar Indonesia 1937) itu sebagai peristiwa terjadinya pembebasan diri seniman untuk mulai memberlakukan sikap hidup dan tradisi baru.
Karakteristik Persagi, demikian dia menyebutnya, adalah langkah baru seniman untuk menyingkirkan mental kolektif dengan lebih mengutamakan kekuatan individunya. Kolektivisme di sana dianggap Trisno Sumardjo berasal dari agama, filsafat, dan susunan tata negara baik feodal maupun kolonial.
Agaknya, dibandingkan dengan S Sudjojono, Trisno Sumardjo adalah salah seorang yang berusaha meneorikan seni lukis modern Indonesia tanpa terburu-buru memberi kesimpulan. Kedua orang yang bersahabat itu pun dikabarkan pernah berseteru di tahun 1950-an ketika S Sudjojono menganjurkan setiap pelukis kembali ke realisme. Trisno membantah bahwa: "Rakyat kita tidak hanya mengerti realisme, melainkan juga cara-cara lain. Sebab, umumnya rakyat dari dahulu kala telah mengenal deformasi, baik dalam bentuk maupun warna. Perhatikan wayang-wayang kulit, relief-relief Borobudur, patung-patung serta lukisan Bali, dan sebagainya. Bukankah hal-hal yang ekspresif, stylistis, dan dekoratif di dalamnya itu jauh dari realisme?"
Perawakan kurus dan berdahi lebar, pada tanggal 21 April 1969, di usia 53 tahun dia wafat setelah diberitakan kena serangan jantung. Pelukis Nashar (Horison, No 6, 1969) sempat mengenang sosoknya yang berwatak keras dan kaku. Namun, masih mengikuti Nashar, mengutamakan kebebasan individu adalah teladan dari seorang Trisno Sumardjo. Nashar sempat membayangkan sosoknya yang cepat naik pitam jika ada seniman yang hanyut atau mengarah pada ketidakbebasannya sendiri. Kepada pelukis Nashar dan Zaini, dia pernah berujar: "Kalian sebagai seniman jangan hanya melukis saja, lakukanlah sesuatu yang lebih luas."
Publik seni mengenal sosok ini sebagai seorang pelukis, pengarang, penerjemah karya-karya sastra dunia, dan seorang kritikus seni. Rasanya, sepanjang hidupnya hanya mengabdi pada perbaikan kesenian. Nashar pun sempat mencatat ucapannya: "Kesenian, bukanlah alat untuk mengejar materi atau mencari keharuman nama."
Trisno Sumardjo memang wafat menelan idealismenya dalam kemelaratan. Batu nisannya adalah sebuah buku kecil yang lusuh yang disunting sastrawan Korrie Layun Rampan. Tetapi, buku lusuh itu sangat membantu generasi sekarang memahami dan mengingat-ingat sosoknya. Buku yang terbit pada tahun 1985 itu semakin lusuh karena diberi judul: Trisno Sumardjo, Pejuang Kesenian Indonesia.
Risalah Pluralitas 1956 dan Lahirnya Mazhab Bandung
Berbeda dengan anggapan dalam dunia seni rupa kita yang meyakini fenomena pluralitas digagas pada era 1990-an (yang konon ikut didongkrak pemikiran pascamodern), saya menilai bahwa isu pluralitas dalam seni rupa Indonesia sesungguhnya telah merebak melalui tulisan Trisno Sumardjo pada tahun 1956 meskipun dia tidak terang-terangan menyebut istilah tersebut.
Ada baiknya kita benar-benar meresapi risalah Trisno Sumardjo yang diberinya judul Kedudukan Seni Rupa Kita. Risalah yang dimuat di dalam bundel Almanak Seni 1957 terbitan Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional itu sungguh merangsang pemikiran, terutama sekali ketika dia menamai salah satu sub-judulnya dengan istilah kunci: Situasi Sekarang; Keragaman Gerak Hidup. Dalam maksud demikian, jika istilah situasi sekarang boleh sepadan dengan kontemporer, maka istilah keragaman gerak hidup tentunya sah untuk dipahami sebagai pluralitas.
Pada sub-judul itu, Trisno Sumardjo mengawali pemikirannya dengan fatwa agar perkembangan kreativitas serta perjuangan seni rupa tidak hanya terbatas pada kain kanvas. Fatwa ini menjadi ancang-ancang sikapnya untuk tidak mengutamakan satu bentuk seni rupa tertentu, sekaligus sebagai penanda bahwa situasi seni rupa dasawarsa 1950-an bergolak demikian keras mencari orientasi.
Dengan membangkitkan pluralitas, risalah Trisno Sumardjo tahun 1956 itu seperti tawaran untuk menemukan kembali orientasi seni rupa kita. Kita, demikian harapan Trisno Sumardjo di sana, sebaiknya sanggup mengisi lapangan-lapangan baru ke arah pembangunan seni rupa selanjutnya. Dia menyebut lapangan baru yang tidak semata kanvas itu antara lain membangkitkan karya cukilan kayu, etsa, ex-libris, fresco, patung, relief, monumen, keramik, arsitektur, tata kota dan sebagainya.
Memang, secara umum pada sub-judul risalah, Trisno Sumardjo menangkis konsepsi realisme seni lukis S Sudjojono yang dianggapnya terlampau sederhana. Realisme sendiri disangsikan tidak lagi berfungsi sebagai terminologi, tetapi, ia menegaskan, lebih berupa genderang dan panji-panji ideologi politik. Ia menyatakan realisme sebagai bentuk kungkungan yang berbahaya.
Pembelaan Trisno Sumardjo tidak semata-mata ditujukan untuk mendebat anjuran S Sudjojono pada tahun 1950 yang mengajak seniman Indonesia kembali ke realisme. Risalah itu adalah pembelaan sewajarnya untuk membuka diri terhadap wacana pluralitas dalam seni rupa kita.
Jika pada tahun 1954 Trisno Sumardjo mengkritik pameran karya-karya hasil pendidikan seni rupa di ITB adalah bentuk pengabdian pada laboratorium Barat, maka kita pahami bahwa dia memang seorang penentang seniman yang lahir dari hasil pendidikan. Seniman, katanya, tidak mungkin diproduksi oleh sekolah. Praktik seni abstrak dan kubistik yang memang diajarkan oleh Ries Mulder kepada Ahmad Sadali dan kawan-kawan di Bandung dituding sebagai praktik seni lukis yang tidak berpijak di Tanah Air. Posisi kritik itu kini menjadi penting dilihat setidaknya untuk dijadikan refleksi awal lahirnya apa yang nanti disebut: Mazhab Bandung.
Sebuah pemikiran lain yang jarang muncul di permukaan wacana seni rupa kita mengenai persoalan ini adalah rumusan Ahmad Sadali pada tahun 1983 melalui artikel Ungkapan di Atas Bidang pada tahun 1983 (Katalog Peringatan 35 Tahun Pendidikan Tinggi Seni Rupa di Indonesia). Meskipun memiliki jeda waktu cukup panjang, rumusan ini boleh dilihat sebagai jawaban atas cap Barat yang dilabelkan oleh Trisno Sumardjo (1954) sebelumnya. Di dalam artikel tersebut, Ahmad Sadali merumuskan bahwa asas antropomorpho-naturrealis semacam yang ada di Barat tidak pernah dikenal di daerah-daerah peradaban Timur.
Bagi Ahmad Sadali asas antropomorpho-naturrealis diyakini sebagai cara pelukisan representatif yang menganggap manusia sebagai sentral yang puncaknya bisa kita lihat dalam kebudayaan Barat. Asas ini kemudian menjadi dogma dalam proses kreasi seorang seniman dan pengaruhnya sampai pula pada kebudayaan daerah di belahan dunia.
Asas ini konon mengutamakan kemahiran gambar anatomi maupun perspektif. Dalam tradisi klasik Yunani, seniman menggambari dewa-dewi mereka dalam wujud manusia. Lukisan-lukisan di Kepulauan Nusantara pun tidak memperlihatkan kecenderungan "realis-naturalis", melainkan selalu memperlihatkan abstraksi, sesuai dengan "ideal oriental".
Ahmad Sadali juga menilai perbedaan bahwa hakikat abstraksi itu penyimpangan dari representasi "murni"; sedangkan abstrak adalah istilah untuk menyatakan pelukisan yang sama-sekali non-representatif. Manusia Timur memang tidak mengenal representasi dalam keseniannya kecuali simbol dan perlambangan. Entah apa yang akan dikomentari Trisno Sumardjo kalau dia berkesempatan membaca argumentasi Ahmad Sadali tersebut.
Sang pejuang kesenian itu dikabarkan mengalami hidup yang getir, pahit, dan sepi. Dia tetap bersikeras bahwa seniman sepantasnya memiliki posisi yang berharga di tengah masyarakat. Keyakinan itu didasari semangat bahwa tugas seorang seniman bukan hanya melukis. Tidak heran, pada bulan Agustus tahun 1950, kritikus itu menghardik: "Alangkah bodohnya pelukis yang takut pada buku-buku tebal...."
AMINUDIN TH SIREGAR Kurator Galeri Soemardja-ITB

Rabu, 23 Januari 2008

Asabri
Bangunjaya adalah desa di kecamatan Langkaplancar, Ciamis, Jawa Barat, Indonesia.

Selasa, 22 Januari 2008

Egon Krenz
Egon Krenz (lahir di Kolberg, Jerman (kini Kołobrzeg, Polandia pada 19 Maret 1937)) adalah seorang politikus Jerman Timur. Ia menjabat sebagai SekJen Sozialistische Einheitspartei Deutschlands pada 1989. Ia juga menjabat sebagai Ketua Dewan Negeri Republik Demokrasi Jerman (pada 1989).

Senin, 21 Januari 2008

Adi Bing Slamet
Adi Bing Slamet (lahir 6 Maret 1967) adalah seorang penyanyi yang juga bintang sinetron. Dia dikenal sejak kecil sebagai bintang cilik. Dia sudah mengeluarkan album sekitar 20 buah. Adi adalah putra dari Bing Slamet, pelawak senior Indonesia dan saudara kandung dari Iyut Bing Slamet dan Uci Bing Slamet, penyanyi-penyanyi senior Indonesia. Selain itu dia juga paman dari aktris film dan sinetron Indonesia, Ayudhia Bing Slamet

Minggu, 20 Januari 2008

Karangasem, Plumbon, Cirebon
Karangasem adalah desa di kecamatan Plumbon, Cirebon, Jawa Barat, Indonesia.

Sabtu, 19 Januari 2008

Cangkir
Cangkir adalah wadah kecil untuk minum teh atau kopi dengan pegangan di salah satu sisi yang digunakan sewaktu memegang dengan ibu jari dan jari tangan yang lain. Cangkir kadangkala berisi teh atau kopi yang panas sehingga pegangan pada cangkir berguna agar tangan tidak kepanasan sewaktu mengangkat cangkir.
Cangkir biasanya dibuat dari porselen dan mempunyai pasangan berupa piring kecil yang juga dikenal dengan nama tatakan (saucer). Cangkir dan tatakannya biasanya merupakan bagian dari perangkat minum teh (tea set) yang terdiri dari teko, cream jug, mangkuk gula bertutup, dan slop bowl.
Di Indonesia, cangkir masih sering digunakan sebagai satuan ukuran pada resep kue, 1 cangkir kira-kira sama dengan 150 cc dan tidak sama dengan 1 cup.
Cangkir harus berpasangan dengan tatakan yang memiliki motif yang sama. Cangkir yang berkualitas tinggi dan mahal biasanya dibuat dari porselen yang hampir bening dengan motif bunga yang indah. Kolektor sering menghabiskan waktu mencari pasangan dari cangkir dengan tatakan yang hilang atau pecah. Cangkir antik yang pernah dipakai tokoh ternama selalu menjadi incaran kolektor. Sendok teh dari perak dengan tangkai yang memiliki sedikit keramik berhias motif yang serupa dengan cangkir juga merupakan barang incaran kolektor.
Cangkir pertama yang dikenal Eropa berasal dari pusat produksi keramik Imari di Jepang. Cangkir diimpor oleh orang Eropa khusus untuk minum teh yang merupakan minuman baru pada masa itu. "Cangkir" teh (mangkuk teh) yang digunakan di Asia Timur tidak mempunyai pegangan. Cangkir pertama yang dibuat orang Eropa di Meissen juga tidak mempunyai pegangan karena sekadar meniru "cangkir" teh dari Asia.

Jumat, 18 Januari 2008


* Jumlah penampilan klub profesional dan gol dihitung hanya untuk liga domestik danEmerson Ferreira da Rosa benar pada 19 Juli 2006. ** Jumlah penampilan dalam tim nasional dan gol benar pada 22 Juni 2006.
Emerson Ferreira da Rosa, populer dengan nama Emerson (lahir 4 April, 1976 di Pelotas, Brazil) adalah pemain tengah tim nasional sepak bola Brasil yang bertinggi badan 184 cm dan bermain di Real Madrid di La Liga Spanyol.

Kamis, 17 Januari 2008

Daftar syuhada
Tokoh-tokoh terkemuka Sahabat Nabi yang mengalami mati syahid atau syuhada ini disusun berdasarkan buku Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah yang ditulis oleh Muhammad Sa'id Mursi.

Hamzah bin Abdul-Muththalib
Mush'ab bin Umair
Zaid bin Haritsah
Ja'far bin Abu Thalib
Husain bin Ali
Sa'ad bin Muadz
Abu Salamah
Ammar bin Yasir
Abad bin Bisyr
Salim Maula Abi Hudzaifah
Al-Bara' bin Malik
Abu Dujanah
Amr bin Jamuh
Abu Ayyub al-Anshari
Anas bin Nadhar
Abu Thalhah
Abdullah bin Jahsy
Ayyasy bin Abi Rubai'ah
Khubaib bin Adi
Thufail bin Amr ad-Dusi
Nu'man bin Muqrin
Abdullah bin Abdullah bin Ubay bin Salul
Tsabit bin Qais
Ikrimah bin Abu Jahal

Rabu, 16 Januari 2008

Timnas sepak bola PerancisKertanegara, Haurgeulis, Indramayu
Kertanegara adalah desa di kecamatan Haurgeulis, Indramayu, Jawa Barat, Indonesia.

Selasa, 15 Januari 2008

Nakhichevan
Republik Otonomi Nakhichevan (bahasa Azeri: Naxçıvan Muxtar Respublikası) adalah eksklave milik Azerbaijan. Wilayah seluas 5.500 km² ini berbatasan dengan Armenia, Turki dan Iran.
Nakhichevan terdiri dari 6 rayon: Babak, Julfa, Ordubad, Sadarak, Shahbuz dan Sharur.
Kota terbesarnya ialah Kota Nakhichevan.

Senin, 14 Januari 2008

Grafika komputer 3D
Grafika komputer 3D (Inggris: 3D Computer graphics) adalah representasi dari data geometrik 3 dimensi sebagai hasil dari pemrosesan dan pemberian efek cahaya terhadap grafika komputer 2D. Hasil ini kadang kala ditampilkan secara waktu nyata (real time) untuk keperluan simulasi. Secara umum prinsip yang dipakai adalah mirip dengan grafika komputer 2D, dalam hal: penggunaan algoritma, grafika vektor, model frame kawat (wire frame model), dan grafika rasternya.
Grafika komputer 3D sering disebut sebagai model 3D. Namun, model 3D ini lebih menekankan pada representasi matematis untuk objek 3 dimensi. Data matematis ini belum bisa dikatakan sebagai gambar grafis hingga saat ditampilkan secara visual pada layar komputer atau printer. Proses penampilan suatu model matematis ke bentuk citra 2 D biasanya dikenal dengan proses 3D rendering.
Grafika komputer 3D

Minggu, 13 Januari 2008


Kopassus yang merupakan singkatan dari Komando Pasukan Khusus, adalah bagian dari Bala Pertahanan Pusat yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat yang memiliki kemampuan khusus seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, dan anti teror.
Dalam perjalanan sejarahnya, Kopassus berhasil mengukuhkan keberadaannya sebagai pasukan khusus yang mampu menangani tugas-tugas yang berat. Beberapa operasi yang dilakukan oleh Kopassus diantaranya adalah operasi penumpasan DI/TII, operasi militer PRRI/Permesta, Operasi Trikora, Operasi Dwikora, penumpasan G30S/PKI, Pepera di Irian Barat, Operasi Seroja di Timor Timur, operasi pembebasan sandera di Bandara Don Muang-Thailand (Woyla), Operasi GPK di Aceh, operasi pembebasan sandera di Mapenduma, serta berbagai operasi militer lainnya.
Prajurit Kopassus dapat mudah dikenali dengan baret merah yang disandangnya, sehingga pasukan ini sering disebut sebagai pasukan baret merah. Kopassus memiliki moto Berani, Benar, Berhasil.

Kopassus Sejarah Kopassus

Kesko TT III/Siliwangi
Pada tanggal 15 April 1952, Kolonel A.E. Kawilarang mendirikan Kesatuan Komando Tentara Territorium III/Siliwangi (Kesko TT). Ide pembentukan kesatuan komando ini berasal dari pengalamannya menumpas gerakan Republik Maluku Selatan (RMS) di Maluku. Saat itu A.E. Kawilarang bersama Letkol Slamet Riyadi (Brigjen Anumerta) merasa kesulitan menghadapi pasukan komando RMS. A.E. Kawilarang bercita-cita untuk mendirikan pasukan komando yang dapat bergerak tangkas dan cepat.
Komandan pertama saat itu adalah Idjon Djanbi. Idjon Djanbi adalah mantan kapten KNIL Belanda kelahiran Kanada, yang memiliki nama asli Kapten Rokus Bernardus Visser. Pada tanggal 9 Februari 1953, Kesko TT dialihkan dari Siliwangi dan langsung berada di bawah Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).

KKAD
Pada tanggal 18 Maret 1953 Mabes ABRI mengambil alih dari komando Siliwangi dan kemudian mengubah namanya menjadi Korps Komando Angkatan Darat (KKAD).

RPKAD
Tanggal 25 Juli 1955 organisasi KKAD ditingkatkan menjadi Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD), yang tetap dipimpin oleh Mochamad Idjon Djanbi.
Tahun 1959 unsur-unsur tempur dipindahkan ke Cijantung, di timur Jakarta. Dan pada tahun 1959 itu pula Kepanjangan RPKAD diubah menjadi Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Saat itu organisasi militer itu telah dipimpin oleh Mayor Kaharuddin Nasution.
Pada saat operasi penumpasan DI/TII, komandan pertama, Mayor Idjon Djanbi terluka, dan akhirnya digantikan oleh Mayor RE Djailani.

Puspassus AD
Pada tanggal 12 Desember 1966, RPKAD berubah pula menjadi Pusat Pasukan Khusus AD (Puspassus AD). Nama Puspassus AD ini hanya bertahan selama lima tahun.

Kopassandha
Tanggal 17 Februari 1971, resimen tersebut kemudian diberi nama Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha).
Dalam operasi di Timor Timur pasukan ini memainkan peran sejak awal. Mereka melakukan operasi khusus guna mendorong integrasi Timtim dengan Indonesia. Pada tanggal 7 Desember 1975, pasukan ini merupakan angkatan utama yang pertama ke Dili. Pasukan ini ditugaskan untuk mengamankan lapangan udara. Sementara Angkatan Laut dan Angkatan Udara mengamankan kota. Semenjak saat itu peran pasukan ini terus berlanjut dan membentuk sebagian dari kekuatan udara yang bergerak (mobile) untuk memburu tokoh Fretilin, Nicolaus Lobato pada Desember 1978. Pada tahun 1992 menangkap penerus Lobato, Xanana Gusmao, yang bersembunyi di Dili bersama pendukungnya.

Kopassus
Dengan adanya reorganisasi di tubuh ABRI, sejak tanggal 26 Desember 1986, nama Kopassandha berubah menjadi Komando Pasukan Khusus yang lebih terkenal dengan nama Kopassus hingga kini.
ABRI selanjutnya melakukan penataan kembali terhadap grup di kesatuan Kopassus. Sehingga wadah kesatuan dan pendidikan digabungkan menjadi Grup 1, Grup 2, Grup 3/Pusdik Pasuss, serta Detasemen 81.
Sejak tanggal 25 Juni 1996 Kopasuss melakukan reorganisasi dan pengembangan grup dari tiga Grup menjadi lima Grup.
Detasemen 81, unit anti teroris Kopassus, ditiadakan dan diintegrasikan ke grup-grup tadi. Sebutan bagi pemimpin Kopassus juga ditingkatkan dari Komandan Kopassus yang berpangkat Brigjen menjadi Komandan Jendral (Danjen) Kopassus yang berpangkat Mayjen bersamaan dengan reorganisasi ini.

Grup 1/Parakomando — berlokasi di Serang, Banten
Grup 2/Parakomando — berlokasi di Kartasura, Jawa Tengah
Grup 3/Pusat Pendidikan Pasukan Khusus — berlokasi di Batujajar, Jawa Barat
Grup 4/Sandhi Yudha — berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur
Grup 5/Anti Teror — berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur Struktur Satuan Kopassus

Perbedaan struktur dengan satuan infanteri lain
Struktur organisasi Kopassus berbeda dengan satuan infanteri pada umumnya. Meski dari segi korps, para anggota Kopassus pada umumnya berasal dari Korps Infanteri, namun sesuai dengan sifatnya yang khusus, maka Kopassus menciptakan strukturnya sendiri, yang berbeda dengan satuan infanteri lainnya.
Kopassus sengaja untuk tidak terikat pada ukuran umum satuan infanteri, hal ini tampak pada satuan mereka yang disebut Grup. Penggunaan istilah Grup bertujuan agar satuan yang dimiliki mereka terhindar dari standar ukuran satuan infanteri pada umumnya (misalnya Brigade). Dengan satuan ini, Kopassus dapat fleksibel dalam menentukan jumlah personel, bisa lebih banyak dari ukuran brigade (sekitar 5000 personel), atau lebih sedikit.

Lima Grup Kopassus
Secara garis besar satuan dalam Kopassus dibagi dalam lima Grup, yaitu:
Kecuali Pusdikpassus, yang berfungsi sebagai pusat pendidikan, Grup-Grup lain memiliki fungsi operasional (tempur). Dengan demikian struktur Pusdikpassus berbeda dengan Grup-Grup lainnya. Masing-masing Grup (kecuali Pusdikpassus), dibagi lagi dalam batalyon, misalnya: Yon 11 dan 12 (dari Grup 1), serta Grup 21 dan 22 (dari Grup 2).

Grup 1/Para Komando — berlokasi di Serang, Banten
Grup 2/Para Komando — berlokasi di Kartasura, Jawa Tengah
Pusat Pendidikan Pasukan Khusus — berlokasi di Batujajar, Jawa Barat
Grup 3/Sandhi Yudha — berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur
Satuan 81/Penanggulangan Teror — berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur Jumlah personel
Karena Kopassus merupakan pasukan khusus, maka dalam melaksanakan operasi tempur, jumlah personel yang terlibat relatif sedikit, tidak sebanyak jumlah personel infanteri biasa, dengan kata lain tidak menggunakan ukuran konvensional mulai dari peleton hingga batalyon. Kopassus jarang sekali (mungkin tidak pernah) melakukan operasi dengan melibatkan kekuatan satu batalyon sekaligus.

Istilah di kesatuan
Karena berbeda dengan satuan pada umumnya, satuan di bawah batalyon bukan disebut kompi, tetapi detasemen, unit atau tim. Kopassus jarang melibatkan personel yang banyak dalam suatu operasi. Supaya tidak terikat dengan ukuran baku pada kompi atau peleton, maka Kopassus perlu memiliki sebutan tersendiri bagi satuannya, agar lebih fleksibel.

Pangkat komandan

Komandan Grup berpangkat Kolonel,
Komandan Batalyon berpangkat Letnan Kolonel,
Komandan Detasemen, Tim, Unit, atau Satuan Tugas Khusus, adalah perwira yang pangkatnya disesuaikan dengan beban tugasnya (mulai Letnan sampai Mayor). Daftar Komandan Kopassus

Artikel utama: Komandan Jendral Kopassus Isu dan berita yang terkait dengan Kopassus
Nama besar dan citra yang disandang Kopassus sejak didirikannya menyebabkan banyaknya pihak yang menarik-narik Kopassus untuk masuk kedalam kegiatan bernuansa politis. Kopassus sejak dulu telah menjadi tempat persemaian perwira-perwira muda potensial, yang kelak mengisi pos-pos jabatan pimpinan TNI. Nama-nama seperti Benny Moerdani, Sintong Panjaitan, Yunus Yosfiah, Agum Gumelar, Hendropriyono, Prabowo Subianto, dan lain-lain, adalah perwira-perwira yang sudah dikenal publik, saat mereka masih berpangkat Kapten atau Mayor, berkat prestasi mereka di lapangan.

Kasus pengangkatan Prabowo
Pengangkatan Prabowo sendiri, yang kebetulan adalah menantu Soeharto, telah menimbulkan banyak gunjingan publik karena sebelumnya ia di kalangan wartawan dan media dikenal sebagai jenderal 'salon' alias 'karbitan'.

Kasus pembunuhan Theys Eluay
Pada tanggal 10 November 2001, Theys Hiyo Eluay diculik dan lalu ditemukan sudah terbunuh di mobilnya di sekitar Jayapura. Menurut penyidikan Jenderal I Made Mangku Pastika, ternyata pembunuhan ini dilakukan oleh oknum-oknum Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Beberapa anggotanya, antara lain Letkol Hartomo, dipecat secara tidak terhormat. Dunia internasional mengecam pembunuhan Eluay ini.

Sabtu, 12 Januari 2008

Alizée
Alizée Jacotey (IPA: [a.li.ze]) (lahir 21 Agustus 1984) adalah seorang penyanyi Perancis yang dilahirkan di Ajaccio, Corsica. Ia ditemukan oleh Mylène Farmer setelah memenangkan acara Graines de Star, kemudian merekam dua album. Yang pertama Gourmandises, meraih platinum dalam waktu 3 bulan. Album keduanya Mes Courants Électriques juga cukup berhasil. Setelah itu ia menikah dengan Jérémy Châtelain dan berencana akan kembali ke dunia rekaman.

Jumat, 11 Januari 2008

Musang terjun, lantai terjungkat
Musang terjun, lantai terjungkat : artinya 1. sudah terlihat tanda-tanda tentang kejahatan yang telah dilakukan oleh seseorang; 2. barang bukti kejahatan sudah ditemukan.
Lihat Juga :
Kembali Ke:
Berbau bagai embacang
Peribahasa Indonesia

Kamis, 10 Januari 2008

Clausthal
Clausthal-Zellerfeld ialah kota di Niedersachsen, Jerman. Terletak di barat daya pegunungan Harz. Penduduknya ialah 16,000.
Sebenarnya, ada 2 kota yang menyusun kota ini: Clausthal dan Zellerfeld bergabung pada 1924 untuk membentuk unit administratif, namun tetaplah kota terpisah. Clausthal banyak dikenal karena universitas tuanya dan bangunannya yang mengagumkan, sedangkan Zellerfeld ialah peristirahatan wisatawan yang khas untuk olahragawan gerak jalan dan musim dingin. Clausthal-Zellerfeld ialah kota kecil terbesar yang terletak di pegunungan daripada di sisinya.
Pertambangan di daerah ini mulai pada abad ke-16. Dihentikan pada 1930 sebab tiada bijih ditemukan lagi. Kini, ada sejumlah sisa besar tambang, yang kini merupakan museum. Universitas Clausthal berdiri pada 1763 untuk pendidikan insinyur pertambangan. Kini, merupakan universitas teknik untuk pengajaran teknik mesin.

Subdivisi

Buntenbock (sejak 1972)
Clausthal
Zellerfeld

Rabu, 09 Januari 2008


Cipeujeuh adalah desa di kecamatan Pacet, Bandung, Jawa Barat, Indonesia.
Cipeujeuh, Pacet, Bandung

Selasa, 08 Januari 2008



Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia.Karesidenan TVKaresidenan TV Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. Kepada pemberi tag: jangan lupa untuk mendaftarkan judul artikel ini di daftar artikel yang bertag "kembangkan".
Karesidenan Televisi Magelang adalah sebuah stasiun televisi swasta regional Indonesia khusus daerah Magelang.

Senin, 07 Januari 2008


Mustafa Kemal Atatürk (12 Maret 188110 November 1938), hingga 1934 namanya adalah Gazi Mustafa Kemal Pasha, adalah seorang perwira militer dan negarawan Turki yang memimpin revolusi negara itu. Ia juga merupakan pendiri dan Presiden pertama Republik Turki.
Mustafa Kemal membuktikan dirinya sebagai komandan militer yang sukses sementara berdinas sebagai komandan divisi dalam Pertempuran Gallipoli. Setelah kekalahan Kekaisaran Ottoman di tangan Tentara Sekutu, dan rencana-rencana berikutnya untuk memecah negara itu, Mustafa Kemal memimpin gerakan nasional Turki dalam apa yang kemudian menjadi Perang Kemerdekaan Turki. Kampanye militernya yang sukses menghasilkan kemerdekaan negara ini dan terbentuknya Republik Turki. Sebagai presiden pertama negara ini, Mustafa Kemal memperkenalkan serangkaian pembaruan yang luas yang berusaha menciptakan sebuah negara modern yang sekuler dan demokratis. Menurut Hukum Nama Keluarga, Majelis Agung Turki memberikan kepada Mustafa Kemal nama "Atatürk" (yang berarti "Bapak" atau "Leluhur Turki") pada 24 November 1934.

Masa muda
Mustafa dilahirkan pada 1881, di Selânik Ottoman (kini Thessaloniki di Yunani), sebagai anak seorang pegawai kecil yang kemudian menjadi pedagang kayu. Sesuai dengan kebiasaan Turki pada waktu itu, ia dinamai Mustafa saja. Ayahnya, Ali Rıza efendi, seorang pegawai bea cukai, meninggal dunia ketika Mustafa baru berusia tujuh tahun. Karena itu, Mustafa kemudian dibesarkan oleh ibunya, Zübeyde Hanım.
Ketika Atatürk berusia 12 tahun, ia masuk ke sekolah militer di Selânik dan Manastır (kini Bitola), kedua-duanya pusat nasionalisme Yunani yang anti-Turki. Mustafa belajar di sekolah menengah militer di Selânik, dan di sana namanya ditambahkan dengan nama Kemal ("kesempurnaan") oleh guru matematikanya sebagai pengakuan atas kecerdasan akademiknya. Mustafa Kemal masuk ke akademi militer di Manastır pada 1895. Ia lulus dengan pangkat letnan pada 1905 dan ditempatkan di Damaskus. Di Damaskus ia segera bergabung dengan sebuah kelompok rahasia kecil yang terdiri dari perwira-perwira yang menginginkan pembaruan, yang dinamai Vatan ve Hürriyet (Tanah Air dan Kemerdekaan), dan menjadi penentang aktif rezim Ottoman. Pada 1907 ia ditempatkan di Selânik dan bergabung dengan Komite Kesatuan dan Kemajuan yang biasa disebut sebagai kelompok Turki Muda.
Pada 1908 kaum Turki Muda merebut kekuasaan dari Sultan Abdul Hamid II, dan Mustafa Kemal menjadi tokoh militer senior. Pada 1911, ia pergi ke provinsi Libya untuk ikut serta dalam melawan invasi Italia. Pada bagian pertama dari Perang Balkan Mustafa Kemal terdampar di Libya dan tidak dapat ikut serta, tetapi pada Juli 1913 ia kembali ke Istanbul dan diangkat menjadi komandan pertahanan Ottoman di wilayah Çanakkale di pantai Trakya (Thrace). Pada 1914 ia diangkat menjadi atase militer di Sofia, sebagian sebagai siasat untuk menyingkirkannya dari ibu kota dan dari intrik politiknya.

Kemal Atatürk Karier militer
Ketika Kekaisaran Ottoman terjun ke Perang Dunia I di pihak Jerman, Mustafa Kemal ditempatkan di Tekirdağ (di Laut Marmara).

Gelibolu (Gallipoli)
Ia kemudian dipromosikan menjadi kolonel dan ditempatkan sebagai komandan divisi di daerah Gallipoli (bahasa Turki: "Gelibolu"). Ia memainkan peranan kritis dalam pertepuran melawan pasukan sekutu Inggris, Perancis dan ANZAC dalam Pertempuran Gallipoli pada April 1915. Di sini ia berhasil menahan pasukan-pasukan sekutu di Conkbayırı dan di bukit-bukti Anafarta. Karena keberhasilannya ini, pangkatnya kemudian dinaikkan menjadi Brigadir Jenderal, dan dengan demikian memperoleh gelar pasha dan memperoleh pengaruh yang semakin luas dalam upaya-upaya peperangan. Dengan pengaruh dan pengalaman inilah Mustafa Kemal berhasil menggulingkan Kekaisaran Ottoman dan merebut kembali wilayah-wilayah yang mulanya telah diserahkan kepada Yunani setelah Perang besar itu.
Mustafa Kemal memperoleh penghormatan dari bekas lawan-lawannya karena keberaniannay dalam kemenangan. Memorial Mustafa Kemal Atatürk mempunyai tempat terhormat dalam Parade ANZAC Parade di Canberra. Di tugu peringatan ini tertulis kata-katanya:
Para pahlawan yang menumpahkan darahnya dan kehilangan nyawanya ... kalian kini terbaring di tanah dari negara sahabat. Karena itu beristirahatlah dengan damai. Tidak ada perbedaan antara Johnny dan Mehmet di mana mereka kini terbaring berdampingan di negara kita... Kalian, para ibu yang mengirim anak-anaknya ke negara-negara yang jauh, hapuskanlah air matamu. Anak-anakmu kini berbaring di haribaanmu di dalam kedamaian. Setelah kehilangan nyawa mereka di negeri ini, mereka pun telah menjadi anak-anak kami.

Tahun-tahun terakhir Perang Dunia I
Pada 1917 dan 1918 Mustafa dikirim ke front Kaukasus (Kafkaslar) untuk berperang melawan pasukan-pasukan Rusia, yang berhasil dimenangkannya. Ia kemudian ditempatkan di Hejaz (Hicaz), untuk menindas Pemberontakan Arab (yang didukung oleh Britania Raya) melawan kekuasaan Ottoman. Setelah melepaskan jabatannya, akhirnya ia kembali untuk berdinas dalam mempertahankan Palestina, namun gagal. Pada Oktober 1918 Ottoman menyerah kepada Sekutu, dan Mustafa Kemal menjadi salah seorang pemimpin partai yang memilih untuk mempertahankan wilayah yang lebih kurang sama dengan yang dikuasai oleh Turki sekarang, sementara setuju untuk mengundurkan diri dari semua wilayah lainnya.

Emansipasi Turki
Templat:Details
Sementara pasukan Sekutu mulai menduduki Kekaisaran Ottoman, kaum revolusioner Turki mulai memperlihatkan perlawanan. Mustafa Kemal mengorganisir gerakan-gerakan "Kuva-i Milliye" (Angkatan Nasional) yang paling berhasil, yang berkembang menjadi Perang Kemerdekaan Turki.
Revolusi Mustafa Kemal dimulai dengan penempatannya di Samsun, dan di sana ia diberikan kekuasaan darurat sebagai Inspektur Divisi Militer ke-19. Begitu tiba di Anatolia, ia menafsirkan kekuasaannya secara bebas, dan menghubungi serta mengeluarkan perintah-perintah kepada para gubernur provinsi dan panglima militer daerah. Ia menyuruh mereka untuk melawan pendudukan. Pada Juni 1919 ia dan teman-teman dekatnya mengeluarkan Deklarasi Amasya yang menggambarkan megnapa wewenang Istanbul tidak sah. Para perwira Turki Muda secara politis mempromosikan gagasan bahwa pemerintahan di pengasingan harus dibentuk di suatu tempat di Anatolia. Perintah Istanbul untuk menghukum mati Kemal datang terlambat. Sebuah parlemen baru, Dewan Agung Nasional, dibentuk di Ankara pada April 1920. Dewan ini menganugerahkan kepada Mustafa Kemal Pasha gelar 'Presiden Dewan Nasional, menolak pemerintahan Sultan di Istanbul dan menolak Perjanjian Sèvres.
Untuk rincian lebih jauh tentang topik ini, lihat Panggung Perang
Di front politik, Mustafa Kemal Pasha menandatangani Perjanjian Kars (23 Oktober 1921) dengan Uni Soviet - sebuah perjanjian persahabatan yang isinya Turki menyerahkan kota Batumi, yang kini terletak di Georgia - kepada kaum Bolshevik Lenin sebagai ganti kedaulatan atas kota-kota Kars dan Ardahan, yang direbut oleh Rusia Tsaris dalam Perang Rusia-Turki, 1877-1878.
Untuk rincian lebih jauh tentang topik ini, lihat Tahap perdamaian
Kemenangan Mustafa Kemal Pasha dalam Perang Kemerdekaan Turki menjamin kedaulatan Turki. Ia mengantarkan Perjanjian Lausanne, dan dengan itu Turki akhirnya memasuki masa damai setelah satu dasawarsa mengalami peperangan yang menghancurkan, meskipun ia menghadapi oposisi irredentis di Dewan Nasional dan di tempat-tempat lainnya.

Kehidupan setelah perang dan pembaruan

Kemal Atatürk Budaya dan kesenian
Atatürk pernah mengatakan: "Kebudayaan adalah dasar dari Republik Turki." Pandangannya tentang kebudayaan termasuk warisan kreatif bangsanya sendiri dan apa yang dipandangnya sebagai nilai-nilai yang mengagumkan dari peradaban dunia. Terutama sekali ia menekankan humanisme. Ia pernah menggambarkan tekanan ideologis Turki modern sebagai "suatu kreasi patriotisme dicampur dengan gagasan humanis yang luhur."
Untuk membantu pencampuran sintesis seperti itu, Atatürk menekankan perlunya memanfaatkan unsur-unsur warisan nasinoal bangsa Turki dan bangsa Anatolia -- termasuk budaya-budaya pribuminya yang kuno - serta kesenian dan teknik dari peradaban-peradaban dunia lainnya, baik di masa lalu maupun sekarang. Ia menekankan perlunya mempelajari peradaban-peradaban Anatolia kuno, seperti bangsa Het, Frigia, dan Lidia. Kebudayaan Turki pra-Islam menjadi pokok penelitian yang luas, dan tekanan khusus diberikan kepada kenyataan bahwa -- jauh sebelum peradaban Seljuk dan Ottoman -- bangsa Turki telah memiliki kebudayaan yang kaya. Atatürk juga menekankan kesenian rakyat di pedesaan sebagai mata air kreativitas Turki.
Kesenian visual dan plastik -- yang perkembangannya sekali-sekali ditahan oleh sebagain pejabat Ottoman dengan anggapan bahwa penggambaran wujud manusia adalah sebuah penyebahan berhaal -- berkembang di bawah kepresidenan Atatürk. Banyak museum yang dibuka; arsitektur mulai mengikuti arus yang lebih modern; dan musik, opera, dan balet klasik barat, serta teater, juga mengalami kemajuan besar. Ratusan "Wisma Rakyat" dan "Ruang Rakyat" di seluruh negeri memungkinkan akses yang lebih luas terhadap berbagai kegiatan kesenian, olah raga dan acara-acara kebudayaan lainnya. Penerbitan buku dan majalah juga meningkat pesat, dan industri film mulai berkembang.
Mustafa Kemal memiliki visi sekuler dan nasionalistik dalam programnya membangun Turki kembali. Ia dengan keras menentang ekspresi kebudayaan Islam yang asli terdapat di kalangan rakyat Turki. Penggunaan huruf Arab dilarang dan negara dipaksa untuk beralih ke abjad yang berbasis Latin yang baru. Pakaian tradisional Islam, yang merupakan pakaian kebudayaan rakyat Turki selama ratusan tahun, dilarang hukum dan aturan berpakaian yang meniru pakaian barat diberlakukan.

Kamis, 03 Januari 2008

Pembukuan berpasangan
Pembukuan berpasangan adalah praktik standar untuk pencatatan transaksi keuangan. Proses pembukuan hanya meliputi pencatatan transaksi-transaksi ke dalam berbagai jurnal dan pemberian klasifikasi kode perkiraan buku besar (yaitu pengumpulan data keuangan mentah). Hal ini akan menjadi dasar untuk sistem akuntansi yang mengumpulkan dan mengorganisir data mentah menjadi informasi yang berguna.
Sistem ini didasarkan pada konsep bahwa suatu bisnis dapat dijabarkan dengan menggunakan beberapa variabel atau rekening, yang masing-masing menjelaskan satu aspek dari bisnis tersebut dari sudut moneter. Setiap transaksi memiliki 'efek ganda' yang akan dijelaskan selanjutnya.
Sejarah sistem ini telah ditemukan sejak abad ke-12, dan pada akhir abad ke-15, sistem ini telah dipergunakan secara meluas oleh pedagang dari Venesia. Kodifikasi sistem dilakukan pertama kali oleh Luca Pacioli, seorang karib dari Leonardo da Vinci, pada sebuah buku teks matematika terbitan tahun 1494 [1].

Rabu, 02 Januari 2008

Nintendo Wii
Wii adalah konsol permainan video kelima Nintendo yang merupakan penerus Nintendo GameCube. Inovasi utamanya adalah kontroler (joystick) yang merespon terhadap letaknya dalam ruang fisik tiga dimensi yang terletak di depan televisi. Pada tahap awal pengembangan, konsol ini diberi nama Revolution.
Konsol ini diperkenalkan dalam Tokyo Game Show 2005 pada 16 September 2005. Konsol ini dirilis pada November 2006 di AS dan Desember di Jepang dan beberapa wilayah lainnya, dan bersaing dengan PlayStation 3 dan Xbox 360.
Berbeda dari Xbox 360 dan PlayStation3, Wii lebih menitik beratkan pada keasyikan bermain dibandingkan tampilan grafik beresolusi tinggi seperti yang dimiliki kedua konsol tersebut. Wiimote merupakan kontroler baru yang unik (yang dilengkapi sebuah Nunchuk sebagai kontroler tambahan untuk beberapa jenis game), bentuknya yang kecil, serta harga yang murah merupakan hal-hal yang menjadi keunggulan konsol ini dibandingkan kedua konsol saingannya.
Wii merupakan konsol game generasi baru dengan harga rilis termurah dibandingkan para pesaingnya. Di Jepang, Wii diluncurkan dengan harga JP¥25.000 sementara di AS seharga $249,99. Kecuali di Jepang, Wii dijual satu paket dengan Wii Sports, sebuah game olah raga (tennis, baseball, bowling, golf, boxing) yang ditujukan untuk memperkenalkan pengguna Wii kepada gaya permainan terbarunya.
Wii mempunyai kompatibilitas lama (backward compatibility) dengan beberapa konsol lama Nintendo dan Sega, termasuk NES, TurboGarfx-16, SNES, Genesis, Nintendo 64 dan GameCube. Kompatibilitas dengan GameCube dicapai dengan diadakannya slot bagi CD berukuran 8 cm seperti yang digunakan GameCube, sementara untuk yang konsol lainnya hal ini diperoleh melalui jasa konsol virtual (Virtual Console) yang merupakan salah satu fitur Wii. Melalui Virtual Console, pengguna Wii dapat membeli dan mengunduh game-game lama dan dimainkan langsung di Wii melalui channel Wii Shop.

Selasa, 01 Januari 2008

Lu Meng
Lü Meng atau Lu Meng (178 - 219 Masehi) adalah jendral perang yang bekerja untuk kerajaan Wu timur (Dong Wu) pada masa Zaman Tiga Negara di Tiongkok kuno. Lu Meng lahir di Fupo, Runan (sekarang Fuyang, Anhui) pada tahun 178. Pada awalnya dia adalah seorang jendral yang tangguh seperti Taishi Chi,tetapi sebelum Zhou You mati, dia sempat dipesan untuk meneruskan menjaga Sun Quan untuk menjadi penasihatnya,karena itu adalah pesan terakhir sahabatnya dia berkata "aku akan membaca buku perang keluarga Sun(THE BOOK WAR MANUAL OF SUN TZU dan tidak akan mempedulikan keadaan perang hingga menguasai buku ini demi memenuhi pesan sahabatku untuk melindungi Sun Quan dan membantunya, yang pada dasarnya dia adalah seorang jendral berubah menjadi penasihat adalah sesuatu yang luar biasa karena kemampuanya mampu membantu Sun Quan dalam perang invasi Cao Cao dan menjadi perdana menteri kerajaan Wu. Memajukan sektor militer, perdagangan, bendungan,dsb bersama Lu Xun yang akhirnya merekomendasikan Lu Xun(THE LAST OF GREAT STRATEGIC OF WU) kepada Sun Quan sebagai penerusnya.
Salah satu peranannya yang terkenal adalah sebagai jendral dalam invasi di Jingzhou yang dimana menyebabkan kematian Guan Yu, salah satu jendral negara Shu terkuat di zaman itu. Tidak lama setelah Guan Yu meninggal, Lu Meng jatuh sakit yang membuat Sun Quan (raja Wu) khawatir. Sun Quan menyatakan akan memberi hadiah besar bagi orang yang mampu menyembuhkan Lu Meng, tetapi pada akhirnya Lu Meng tidak dapat disembuhkan dan meninggal pada umur 41 tahun. Sebelum kematiannya, Lu Meng merekomendasikan Zhu Ran dan Lu Xun kepada Sun Quan.